Rabu, 20 Juni 2012

Puisi

Posted by chatra deorizky 23.59, under | No comments

Contoh puisi :

Perempuan-perempuan Perkasa
Karya Hartoyo Andangjaya

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta
Dari manakah mereka
Ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa
Sebelum peluit kereta pagi terjaga
Sebelum hari bermula dalam pesta kerja

Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta
Kemanakah mereka
Di atas roda-roda baja mereka berkendara
Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota
Mereka hidup di pasar-pasar kota

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta
Siapakah mereka
Mereka ialah ibu-ibu berhati baja
Perempuan-perempuan perkasa
Akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota
Merka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa


Cara memaknai puisi:
1. Menyadur : Merubah puisi menjadi bentuk prosa/karangan
2. Parafrase
3. Mengungkapkan unsur intrinsik (alur, latar, amanat)

Menyadur (bentuk prosa) :

Perempuan Tangguh

       Pada pagi hari sekali, ketika matahari belum memancarkan sinarnya, sebagian orang sudah bersiap-siap mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan membawa bakul di tangan, mereka membawa meninggalkan desa dan berangkat menuju stasiun untuk mencari nafkah di kota. Meskipun mereka adalah wanita , mereka tetap berjuang untuk kehidupannya. Mereka harus bergegas ke stasiun sebelum tertinggal oleh kereta. Dengan mengendarai kereta, akhirnya mereka tiba di kota. Setibanya di kota, mereka pergi menuju pasar untuk menjual barang dagangan mereka. Di pasar inilah mereka mencari nafkah. Mereka adalah ibu-ibu yang tangguh. Yang meninggalkan desa mereka menuju kota untuk mencari nafkah, demi memenuhi kebutuhan mereka.



sumber : Hasil olahan sendiri

0 komentar:

Posting Komentar